Universitas Muhammadiyah Malang. TEMPO/Abdi Purmono
TEMPO.CO, Malang - Universitas Muhammadiyah Malang menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Jawa Timur yang mendapat peringkat A akreditasi institusi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat UMM, Nasrullah, mengatakan, pada 2012, tidak ada satu pun dari 14 perguruan tinggi yang mendapat sertifikat akreditasi A. Pada tahun ini, sebanyak 28 perguruan tinggi dinilai BAN-PT dan UMM mendapat peringkat atau nilai A bersama tujuh perguruan tinggi lain. Semua peringkat akreditasi berlaku lima tahun dari 2013 sampai 2018.

Dari delapan perguruan tinggi peraih peringkat A, lima di antaranya perguruan tinggi negeri (Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Hasanuddin). Sedangkan dua perguruan tinggi swasta lagi selain UMM adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Perguruan tinggi di Malang yang lebih dulu mendapat peringkat A akreditasi adalah Universitas Brawijaya.

"Alhamdulillah, peringkat atau nilai A dari akreditasi institusi ini membuat kami bangga sekaligus menjadi tantangan besar agar kami bisa mempertahankan sekaligus terus meningkatkan kualitas pendidikan. Sebelumnya, kami dapat peringkat B selama lima tahun," kata Nasrullah, Rabu, 6 Maret 2013.


Menurut dosen komunikasi ini, akreditasi terhadap UMM berlangsung pada 13-15 Desember 2012, diawali dengan pengumpulan Borang Akreditasi dan Laporan Evaluasi Diri, disusul pelaksanaan desk evaluation dan penilaian lapang (site visit) oleh empat asesor dari BAN.

Hasilnya, UMM mendapat nilai akhir 364 dengan peringkat A seperti tertera dalam Surat Keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 074/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013 tanggal 21 Februari 2013, yang diteken Ketua BAN-PT Mansur Ramli. Surat keputusan ini diterima UMM kemarin.

Diterimanya peringkat A, kata Nasrullah, berarti UMM menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka dan unggul yang mendapat hak otonomi makin besar, seperti berhak menyeleksi proposal penelitian dari civitas academica UMM ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi serta berhak mendapat dana-dana hibah khusus bagi perguruan tinggi berakreditasi A, seperti dana hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Riset dan Teknologi.

Pernah mendengar istilah murai batu bordan? Ya, ini buah kreativitas beberapa penangkar murai batu, yang mengawinkan murai batu medan (Copsychus malabaricus tricolor) jantan dan murai batu borneo (Copsychus malabaricus suavis) betina. Tujuannya tentu ingin memadukan gaya dan karakter (mental) dari kedua murai batu berbeda ras. Sudah adakah bukti bahwa filial pertama (F1) dari perkawinan ini mampu mengumpulkan berbagai keunggulan dari kedua induknya, terutama bukti nyata di lapangan? Yuk, kita simak analisis Om Kicau berikut ini.
Murai batu silangan murai borneo dan murai medan
Bordan, hasil perkawinan murai batu borneo dan murai batu medan.
—-
Sebelumnya Om Kicau sekadar mengingatkan, bahwa sambil bersenang-senang dengan hobi burung, tidak ada  salahnya kita untuk “belajar benar”. Banyak kicaumania yang menyebut murai batu bordan merupakan hasil persilangan antara murai batu medan dan murai batu borneo.
Penggunaan istilah persilangan (crossing) pada kasus ini tidak tepat, karena crossing adalah istilah perkawinan antara dua spesies yang berbeda. Misalnya antara white-rumped shama (Copsychus malabaricus) dan white-crowned shama (Copsychus stricklandii). Kalau perkawinan seperti ini bisa disebut persilangan.
Adapun murai batu medan dan murai batu borneo masih satu spesies, yaitu Copsychus malabaricus, meskipun subspesies atau rasnya berbeda. Murai medan termasuk ras tricolor, dan murai borneo termasuk ras suavis. Sekali lagi, ini jika kita mau belajar benar, tanpa harus mengurangi kesenangan kita terhadap burung kicauan, khususnya burung murai batu.
Oke, langsung masuk ke pokok persoalan.

Murai batu bordan milik Amiexs Bird Farm.
—-
Baik murai batu medan maupun murai batu borneo mempunyai kelebihan masing-masing. Murai batu medan dikenal memiliki suara kicauan yang sangat variatif, dengan gaya tarung nagen, dan suara tembakannya keras. Adapun murai batu borneo memiliki kekhasan dalam gaya bertarung, yaitu menggembungkan dadanya. Jenis murai batu ini dikenal memiliki stamina prima, power kuat, dan mental bertarung yang bagus.
Nah, berbagai keunggulan inilah yang ingin disatukan pada keturunan hasil perkawinan dua murai berbeda ras tersebut. Diharapkan, F1 yang dihasilkan nantinya memiliki gaya bertarung yang atraktif, suara yang variatif, mental bertarung yang bagus, stamina prima, dan power kuat.
Karena belum ada upaya untuk membentuk galur baru dari anakan murai batu borneo dan murai batu medan, maka hasil yang diperoleh sangat bervariasi, dan belum bisa dijadikan kesimpulan final.
Ada kasus di mana F1 dari perkawinan berbeda ras ini mengungguli murai batu medan dalam berbagai even di Bali. Namanya Red King, hasil breeding Om D’Yan, yang sekaligus memolesnya menjadi murai jawara (silakan cek beritanya di sini).
Gaya bertarungnya masih sama seperti murai batu medan, yang sering memainkan ekornya dengan cantik. Ada juga F1 yang gaya bertarungnya seperti murai batu borneo, yaitu menggembungkan dada, atau bahkan kombinasi keduanya seperti pada murai bordan milik Om Amiexs, yang videonya bisa Anda lihat berikut ini :
murai bordan amiexs bird farm
http://youtu.be/m-rV2fiZhttp://youtu.be/m-rV2fiZ3zA3zA

Bagi para penangkar murai, sebenarnya masih banyak hal yang bisa dieksplorasi dari perkawinan murai beda ras. Misalnya, perlu dicoba bagaimana jika F1 dikawinkan dengan F1. Atau diteruskan lagi dengan perkawinan F2 dan F2, F2 dan F1, dan seterusnya.
Atau F1 betina dikawinkan dengan MB medan jantan, serta F1 betina dikawinkan dengan MB borneo jantan, dan lihat perbandingannya. Sebaliknya, F1 jantan dikawinkan dengan MB medan maupun MB borneo betina, untuk dilihat perbandingannya pula.

Murai batu bordan
Dengan melakukan berbagai percobaan, Anda bisa menentukan hasil akhir sesuai dengan keinginan. Misalnya apakah Anda ingin menghilangkan gaya mengembungkan dada. Atau tetap mempertahankan gaya ini, karena murai mania di Kalimantan juga menyukainya, namun burung bisa memiliki irama lagu yang lebih bervariasi dan tembakan yang lebih keras.
Bahkan, F1 ini bisa dikawinkan lagi dengan ras berbeda, yaitu murai batu ekor hitam (Copsychus malabaricus melanurus) untuk memperoleh variasi baru lagi. Ini menjadi tantangan yang mengasyikkan bagi para breeder murai batu di Indonesia. Ada yang mau??? (sambil makan mi instant cup date, he… he…)
Bagaimana dengan perawatan murai batu bordan? Ya sama seperti murai batu biasa. Lha wong masih satu spesies kok.
Semoga bermanfaat.
—-

Daftar nama tumbuhan (tanaman) dan nama latin ini sebagai kumpulan nama tumbuhan (flora) yang dilengkapi dengan nama latin (ilmiah). Seratusan nama tanaman lengkap dengan nama latinnya saya susun sebagai daftar. Daftar dalam artikel ini merupakan permintaan keponakan saya yang menanyakan nama tumbuhan beserta nama latinnya. Dari pada susah nulis hanya untuk dikirim pada satu orang via email, saya pikir akan lebih baik jika tumbuhan dan nama latin ini saya posting di blog sekalian. Siapa tahu ada yang membutuhkan. Berikut daftar nama latin dari berbagai tumbuhan atau tanaman yang kesemuanya dapat ditemukan di Indonesia. Sedangkan untuk nama latin hewan baca: Daftar Nama Latin Hewan. Nama Tanaman Hias atau Bunga dan Nama Latin Tanaman hias atau bunga sangat banyak sekali ragam jenisnya. Berbagai spesies tanaman bunga dapat dengan mudah kita temukan. Berikut ini beberapa nama tumbuhan hias dalam bahasa Indonesia beserta nama latinnya. Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata) Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) Bunga Bangkai (Amorphpophallus titanium) Cempaka Putih (Michelia alba) Cempaka Kuning (Michelia champaka) Cempaka Telor (Magnolia coco) Edelweis Jawa (Anaphalis javanica) Kenanga (Cananga odorata) Melati Gambir (Jasminum pubescens) Melati Putih (Jasminus sambac) Nibung (Oncosperma tigillarium) [anggrek-bulan] [Coelogyne-Pandurata-(Anggrek-Hitam)] [Bunga-bangkai] Nama Tumbuhan Obat dan Nama Latin Tanaman obat terkadang malah tidak dikenali padahal mempunyai khasiat sebagai obat herbal yang efektif. Berikut contoh nama tanaman obat beserta nama latinnya. Ciplukan (Physalis angulata) Gambir (Uncaria gambir) Mengkudu (Morinda citrifolia) Sirih (Piper betle) Zodia (Evodia suaveolens) Nama Tumbuhan Buah dan Nama Latin Banyak diantara tumbuhan ini yang telah dirasakan buahnya. Namun hanya sedikit saja yang mengenal nama ilmiah tumbuhan-tumbuhan ini. Berikut beberapa contoh tumbuhan buah beserta nama latinnya. Alpukat (Persea americana) Apel (Pyrus malus) Belimbing Manis (Averrhoa carambola) Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Ceremai (Phyllanthus acidus) Delima (Punica granatum) Durian (Durio zibethinus) Duwet (Syzygium cumini) Gayam (Inocarpus fagiferus) Jambu Air (Eugenia aquea) Jeruk Manis (Citrus sinensis) Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Kasturi (Mangifera casturi) Kawista (Limonia acidissima) Kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum) Kemang (Mangifera kemanga) Kelapa (Cocos nucifera) Kepa (Syzygium polycephalum) Kepel (Stelechocarpus burahol) Kersen (Muntingia calabura) Korma rawa (Phoenix paludosa) Lontar (Borassus flabellifer) Mangga (Mangifera indica) Manggis (Garcinia mangostana) Matoa (Pometia pinnata) Menteng (Baccaurea racemosa) Mundu (Garcinia dulcis) Nam Nam (Cynometra cauliflora) Nangka (Artocarpus heterophyllus) Pisang (Musa paradisiaca) Pepaya (Carica papaya) Rambutan (Nephelium lappaceum) Salak (Salacca zalacca) Sawo Kecik (Manilkara kauki) Sawo Manila (Manilkara zapota) Durian atau Duren (Durio zibethinus) Durian atau Duren (Durio zibethinus Nama Tanaman Keras dan Nama Latin Tanaman keras merupakan tanaman yang lebih banyak dimanfaatkan batang atau kayunya baik sebagai bahan bangunan ataupun bahan kerajinan. Berbagai tanaman keras tersebut diantaranya adalah: Ajan Kelicung (Diospyros macrophylla) Andalas (Morus macroura) Baobab (Adansonia Digitata) Bintaro (Cerbera manghas) Eboni (Diospyros celebica) Gaharu (Aquilaria moluccensis) Gandaria (Bouea macrophylla) Jati (Tectona grandis) Karet (Hevea braziliensis) Kapuk Randu (Ceiba pentandra) Kenari (Canarium ovatum) Kendal (Cordia bantamensis) Kepuh (Sterculia foetida) Kokoleceran (Vatica bantamensis) Limpasu (Baccaurea lanceolata) Maja (Aegle marmelos) Majegau (Dysoxylum densiflorum) Nagasari (Palaquium rostratum) Trembesi (Albizia saman Sin. Samanea saman) [pohon baobab] [pohon kepuh (Sterculia foetida)] [Pohon-Kalampesu-Lempaung-Limpasu-Baccaurea-lanceolata] Nama Tanaman Umbi dan Rimpang dan Nama Latin Tanaman umbi atau rimpang sering kali kurang dikenali. Nah berikut ini beberapa contoh tumbuhan umbi beserta nama latinnya. Jahe (Zingiber officinale) Bengkuang (Pachyrhizus erosus) Garut (Maranta arundinacea) Ganyong (Canna edulis) Kedawung (Parkia roxburghii) Lengkuas (Alpinia galanga) Singkong (Manihot esculenta) Ubi Jalar (Ipomoea batatas) Tumbuhan Rempah dan Nama Latin Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan sebagai rempah atau penambah rasa masakan. Berikut contoh beberapa tumbuhan rempah beserta nama latinnya. Asam Jawa (Tamarindus indica) Bawang Merah (Allium cepa) Bawang Putih (Allium sativum) Cabai (Capsicum annum) Cabai Rawit (Capsicum frutescens) Cengkeh (Syzygium aromaticum) Kencur (Kaempferia galanga) Lada (Piper nigrum) Pala (Myristica fragrans) Tumbuhan Lainnya dan Nama Latin Jagung (Zea mays) Kacang Hijau (Vigna radiata) Kacang Kapri (Pisum sativum) Kacang Merah (Phaseolus vulgaris) Kacang Panjang (Phaseolus vulgaris) Kacang Tanah (Arachis hypogaea) Kentang (Solanum tuberosum) Kesambi (Schleichera oleosa) Padi (Oryza sativa) Petai Cina (Leucaena leucocephala) Terung (Solanum melongena) Tuba (Derris elliptica)